Everything You Know the Story

  Room still hums with silent flame, Our bodies bare like your gaze Tuesday, 8 July of 2025

Cinders of Velvet Collision

 

Room still hums with silent flame, Our bodies bare like your gaze
Tuesday, 8 July of 2025

Aneh rasanya menulis ini di tengah malam, ketika semua orang tertidur dan hanya aku yang terjaga—terjebak dalam kenangan yang tidak tahu arah pulang. Mungkin karena aku belum terbiasa, atau mungkin karena jiwaku belum siap menghadapi hari-hari tanpa hadirmu. yang tetap tinggal adalah kenangan kita di Bandung. Staycation tiga hari itu, seharusnya jadi pelarian kecil dari dunia yang lelah… tapi bagiku, justru jadi tempat di mana aku kehilangan sedikit diriku sendiri, dan menyerahkan sisanya padamu.


Tidak jadi pergi kemanapun. Tidak ada wisata, tidak ada jejak kaki di tempat ramai. Hanya aku dan kamu memilih terperangkap sukarela dalam kamar hotel dengan jendela besar dan tirai yang jarang ditutup, Bersama seprai kusut, napas panas yang saling mengejar, dan cahaya temaram yang pelan-pelan menelanjangi keraguan. Di kamar itu, Kita berbicara tentang hal-hal kecil, kita tertawa atas kecanggungan yang perlahan berubah menjadi keintiman, kita saling memeluk di dekat jendela sambil menatap lampu-lampu kota yang jauh seolah iikut menyaksikan kita berbincang, lalu aku tersadar pelukanmu adalah rumah baru yang yak pernah kutemukan sebelumnya. Dalam pelukan itu, dunia terasa diam. Tapi dalam diam itu pula, aku sadar bahwa aku sedang jatuh. Jatuh terlalu dalam. Saat bibirku menyentuhmu malam itu, bukan sekadar ciuman, tapi seperti perjanjian tak terucap. aku merasa hidup, sekaligus takut. Karena aku tahu, kebahagiaan seperti itu tak pernah datang tanpa harga.

Sejak malam itu aku tahu, aku tidak akan bisa melepaskanmu tanpa kehilangan sebagian besar dari diriku sendiri. Cinta ini tidak tumbuh dengan anggun, ia merayap pelan seperti luka, menyiksa dengan lembut, dan membakar perlahan dari dalam. semua itu menjadi semacam peringatan bahwa kebersamaan ini terlalu indah untuk bertahan lama.

Dan kini, ketika semuanya telah kembali pada kenyataan dan jarak kembali menjadi musuhku, aku hanya bisa menulis tetapi ada juga kegelapan yang tak bisa kutepiis. Aku hanya bisa menulis dengan harapan bahwa kamu merasakan hal yang sama, melakukan staycation bersama tapi ntah kapan atau mungkin tidak sama sekali.

0 komentar: