Everything You Know the Story

Mengenalmu dalam waktu dekat ini terasa hangat, perasaan ini yang tak pernah kualami sebelumnya. Pertemuan kita pertama begitu nembekas sang...

Untangle Vacuty



Mengenalmu dalam waktu dekat ini terasa hangat, perasaan ini yang tak pernah kualami sebelumnya. Pertemuan kita pertama begitu nembekas sangat manis, masih teeingaat jelas di benakku betapa salah tingkahnya aku bertatapan denganmu, walau kita membahas hal-hal tak jelas tetapi kita saling menyambung satu sama lain, membahas hal kantor, membahas hal masa kecil, membahas suka dan duka, kita saling memahi perasaan satu sama lain. Dalam taatapanmu aku tau satu hal, kamu merasa lelah, rasa lelah yang tak ingin kamu ucap, tak ingin orang lain mengetahui. rasa beban yang kamu pikul selama ini, 


Sebelum itu, kita masih sibuk akan dunia sendiri, masih memikul beban semesta sendiri. tetapi, setelah bertemu dengan mu walau hanya obrolan sederhana aku merasa hangat, aku berharap kamupun begitu. Pada akhirnya, kamu menerimaku menjadi pacarmu, itu adalah hal yang tak bisa aku gantikan, moment dimana kita ngobrol berdua membahas maasa depan, momen dimana kamu menangis membayangkan hal-hal buruk kedepannya, momen dimana kita saling berbagi dan mengenal lebih baik sisi buruk kita satu sama lain, bukan membicarakan hal random lagi, tetapi saliing mengenal sisi buruk masing-masing, bukan untuk dihakiimi, tapi untuk dipahami dan diterima. Malam itu juga, aku tersentak, Kamu, dengan caramu berbicara jujur dan penuh emosii dalam tiap tetesan air mata, menunjukan padaku bayangan gelap dalam diriku sendiri yang selama ini tak berani kutatap. Dan untuk pertama kalinya aku tak lari. Karena kamu.


Terimakasih, karena telah hadir. Karena dengan segala luka dan lelahmu, Kamu tetap memilihku, Bukan karena aku sempurna, taapi karena hatimu tau cara mencintai meski dalam keadaan rapuh. Dan itu, adalah hal paling indah yyang pernah aku rasakan. Aku mencintaimu dengan segala yang aku punya, Aku mencintaimu dengan seluruh diriku. Dengan ragu yang sesekali datang, dengan harapan yang tumbuh perlahan, dengan ketakutan akan masa depan, tapi juga dengan tekad untuk tetap bertahan.. Aku tahu hubungan ini tidak akan selalu mudah, dan kita mungkin akan melewati hari-hari yang berat, debat kecil, atau diam panjang, Tapi aku percaya, kita akan selalu menemukan cara kita sendiri untuk memahami, untuk menerima, dan untuk terus memilih satu sama lain. Dunia mungkin tak selalu berpihak, dan kenyataan tak selalu seromantis film. Tapi dalam segala kemungkinan yang bisa terjadi, aku tetap memilihmu. 


I Love You, Isna

0 komentar: