Through gentle skies of velvet hue, My soul keeps saying, I Falling love with you.
Saturday, 06 September of 2025
Ucapan "I Love You", "I Miss You" mungkin terdengar biasa bagi banyak orang. Bagiku, itu adalah kalimat terindah yang pernahh singgah di telingaku, sekaligus penawar dari semua rasa sakit yang menjerat, Seberaapa sering kudengar kalimat itu darimu hatiku merasa terpanggil untuk memelukmu lebih erat, lagi dan lagi. Selama ini aaku hidup dalam kerapuhan yang kusembunyikan di balik senyum tipis dan wajah yang pura-pura terlihat tangguh. Aku berjalan di antara hari-hari dengan hati yang nyaris kosong, mencoba meyakinkan diri bahwa aku baik-baik saja, padahal sebenarnya runtuh di dalam. Lalu, ketika aku menatapmu untuk pertama kalinya, aku tahu: di balik senyum hangatmu, ada luka yang kamu rawat sendirian. Aku bisa merasakan betapa berat beban yang kamu pikul, betapa rapuhnya hatimu yang kamu tutupi dengan perisai ketangguhan. Dan di detik itu, aku berjanji pada diriku sendiri, aku tidak akan pernah meninggalkanmu.
Setiap malam aku selalu berdoa dan bersyukur kepada sang semesta yang tak bisa kuucapkan dengan kata-kata. Karena kamu dengan segala luka, segala rapuh, segala indahmu, Kamu adalah hadiah terbaik yang pernah diberikan waktu kepadaku. Bukan hanya untuk hari kemarin, bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk selamanya. Bertemu dengannya adalah anugerah paling berharga yang semesta titipkan. Waktu yang berjalan saat aku bersamanya terasa berbeda, seolah-olah dunia berhenti berputar, meninggalkan kami berdua dalam ruang kecil yang tak bisa diulang oleh siapa pun. Aku ingin selamanya mengabadikan detik itu, saat tatapannya meneduhkan, saat senyumnya meruntuhkan seluruh dinding kesepianku.
Wahai Semesta, rasa rindu kepadanya adalah sesuatu yang tak pernah mampu aku pahami sepenuhnya. Ia bukan sekadar rasa ingin bertemu, melainkan sebuah gelombang yang datang tanpa permisi, menyapu habis tenangku di sela-sela kesibukan. Di antara jeda pekerjaan, pikiranku selalu berlari ke arahnya. Ada kebahagiaan sederhana yang tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata. Membelai rambutnya, melihat wajahnya dari dekat, lalu menyadari betapa beruntungnya aku memilikinya. Saat-saat ketika kami berbincang panjang, menertawakan hal-hal sepele, atau sekadar membayangkan masa depan bersama, terasa seperti potongan kecil dari keabadian yang diam-diam ingin kusimpan selamanya.
Dan bukankah hidup ini penuh kejutan? Siapa sangka teman masa kecil, yang dulu hanya kutahu lewat tawa polos dan kenangan sederhana, kini hadir sebagai bagian terindah dari hatiku. Dari sebuah kebetulan yang semesta atur dengan caranya yang misterius, lahirlah sebuah cerita. kisah kita, yang tak pernah kusangka akan tumbuh sejauh ini dan memiliki hubungan lebih serius.
For My Girlfriend, Isna. I Love You and I Still Miss You
0 komentar: